Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang memberikan edukasi tentang cara pembuatan handsanitizer alami pada santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Dusun Semondo, Desa Mondoretno Bulu Temanggung pada Rabu (11/11).
Temanggung – Dalam menyambut new normal, mahasiswa kuliah kerja nyata UIN Walisongo Semarang melakukan edukasi tentang cara pembuatan handsanitizer dari bahan alami. Kegiatan ini diikuti oleh 50 santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Dusun Semondo Desa Mondoretno Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung pada hari Rabu (11/11).
Mengingat new normal yang akan diberlakukan dikalangan pesantren, mematuhi protokol kesehatan sangatlah penting salah satunya dengan menggunakan handsanitizer.
Disamping menggunakannya, santri juga wajib tahu mengenai proses pembuatan handsanitizer salah satunya dengan memanfaatkan bahan-bahan alami disekitar lingkungan seperti daun sirih.
Adanya program pengedukasian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada santri akan pentingnya bahan alami serta penggunaan dan manfaatnya.
Alfian johan selaku koordinator KKN mengatakan “Semoga dengan adanya program ini dapat menambah wawasan santri mengenai manfaat dari daun sirih di musim pandemi seperti ini, dan diharapkan ilmu yang kami bagi dapat diterapkan sebaik mungkin”.
Selama kegiatan ini berlangsung semua peserta tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, selain itu antusias para santri sangatlah tinggi.
Azizah salah satu santri mengatakan “Kami sangat senang sekali dengan adanya kegiatan pembuatan handsanitizer yang diberikan oleh tim KKN, sehingga kami mendapatkan ilmu yang sebelumnya belum tahu menjadi lebih tahu akan pentingnya daun sirih yang dapat dijadikan handsanitizer”.
K.H Mahali selaku pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda menyampaikan apresiasi dengan dilaksanakannya program pengedukasian tersebut.
Beliau mengatakan “Terimakasih kepada rekan-rekan KKN UIN Walisongo Semarang sudah membagi ilmunya, semoga bermanfaat dan dapat diterapkan oleh para santri” tutupnya.
Penulis: Arif Nur Rohman
Editor: Peni Dwiyanti