Wednesday, June 3, 2020

Halal Bi Halal UIN Walisongo Semarang di Tengah Pandemi




(Doc. UIN Walisongo 3/6/2020)

SEMARANG, Walisongo Publishing- Meski adanya Pandemi Covid- 19 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo tetap menyelenggarakan kegiatan Halal bi halal, pada Selasa (2/6/2020) di Auditorium 1 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang. Halal bi halal virtual ini disiarkan melalui Youtube Nu Channel, TV9 Official, dan Walisongo Youtube. 

Kegiatan Halal bi halal berlangsung secara offline dan online. Pihak yang menghadiri secara offline diantaranya rektor, wakil rektor dan pejabat di UIN Walisongo beserta istrinya. Sementara yang mengikuti secara online adalah para dosen dan tendik dengan menggunakan aplikasi Zoom. Total yang mengikuti kegiatan ini hingga 700 peserta

Selain itu, acara tersebut juga turut mengundang Wakil Menteri Agama, Drs. H. Zainut Tauhid dan pengasuh Pondok Pesantren KHAS Cirebon, KH Mustofa Aqil Shiradj.

Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M. Ag menuturkan, Silaturrahim memiliki arti penting bagi UIN Walisongo. Menurutnya dengan Halal bi halal ini dapat menumbuhkan spirit kebersamaan dan komitmen dalam pembangunan.

"Silaturahim ini harus tetap kita jaga karena bagian dari usaha untuk mempererat tali persaudaraan, dan juga komitmen kita dalam membangun kampus UIN Walisongo kedepan. Terlebih kampus kita akan memasuki new normal maka perlu adanya tatanan baru," tuturnya

Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M. Ag pun membeberkan, dalam rangka pembangunan UIN Walisongo memiliki program smart dan greend campus. Pembelajaran yang dilakukan harus cepat, tanggap, dan memiliki Information Tecnologi (IT) yang representatif.

"Tidak hanya hijau warna kampusnya, namun hijau segala macamnya. Mulai dari bangunan yang ramah lingkungan, penataan listrik yang tepat dan pembuangan limba yang memperhatikan sekitar,” ujar Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M. Ag.

Pada kesempatan yang sama Pengasuh Pondok Pesantren Cirebon, KH Mustofa Aqil Siradj menuturkan, perintah puasa memiliki tujuan akhir agar menjadi orang yang bertaqwa.

"Setelah berpuasa 30 hari Ramadan, lantas kita bersilaturahmi untum membangun sinergi, menatap masa depan dan kerja, " tutur KH Mustofa Aqil saat memberikan mauidho hasanah.

Senada dengan  KH Mustofa Aqil Shiradj , Wakil Menteri Agama Drs. H. Zainut Tauhid juga menuturkan, musim pandemi  ini tidak hanya melahirkan kepekaan spiritual, tetapi juga kepekaan sosial dengan bentuk empati sebagai modal utama dalam membangun negeri.

“Dalam kondisi yang sulit ini, saya mengajak kita semua untuk menyatukan pandangan maupun komitmen dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan,“ tuturnya.

Reporter : Fina Idamatussilmi
Editor : Siti Rohmah