Sunday, October 18, 2020

Kedai Kopi Yang Digandrungi Milenial

 

Barista sedang membuat kopi, Kedai Tak Selesai.


BATANG, Walisongo Publishing- Fenomena nongkrong atau ngopi  saat ini sudah menjadi hal yang biasa bahkan agenda wajib bagi kalangan milenial. Tak terkecuali bagi Zaenal, ngopi menurutnya sebuah hal yang membuat cemerlang dalam merumuskan suatu kegiatan ataupun ketika membaca buku-buku tertentu yang memang harus dibarengi dengan diskusi. 

"Ngopi sudah menjadi hal wajib bagi saya, kalau diskusi maupun rapat saya lebih suka di kedai kopi, dengan hal itu ide-ide yang muncul akan lebih cemerlang," ujarnya. 

Kedai Tak Selesai yang beralamat di jalan raya Plumbon-Tersono menjadi favorit Zaenal untuk menumpahkan gagasan dan menyeduh kopi racikan sang barista. 

Agus, sebagai barista sekaligus pengelola Kedai mengungkapkan bahwa di Kedainya selalu ramai pengunjung yang memang ingin mengadakan rapat atau diskusi. Sehingga ia sengaja menyediakan buku-buku bacaan. 

Berbagai buku disediakan, dari filsafat, sejarah, sosial politik bahkan kitab-kitab klasik. Maklum, Kedai Tak Selesai ini memang milik seorang anak Kyai Pondok Pesantren yang beralamat di Desa Plumbon, Kecamatan Limpung. 

Olahan kopi yang tersedia ada berbagai macam, dari Robusta, Arabica dan lain lain. Tetapi yang sekarang sedang digandrungi adalah kopi khas Batang sendiri. Menurut Agus, Kopi Batang saat ini sudah memproduksi dengan skala besar, bahkan sudah terbentuk Koperasi bagi para pegiat Kopi Batang. 

" Sekarang Kopi Batang menjadi incaran para pecinta Kopi di Batang sendiri, selain karena rasanya yang khas, juga ikut bangga bahwa Batang memiliki produk Kopi sendiri dengan berbagai olahannya. Sekarang juga sudah ada koperasinya mas," Ungkapnya.

Penulis : Miftahul Ulum F.Z (1601026172)

0 komentar:

Post a Comment