Sunday, October 18, 2020

Sekolah Daring, Mahasiswa KKN Adakan Pendampingan Belajar



Tiga orang mahasiswa KKN sedang melakukan pendampingan belajar di rumah belajar Dusun Nglorok, Senin (12/10)


KENDAL, Walisongo Publishing- Sebanyak 15 anggota Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang adakan pendampingan belajar bagi siswa SD hingga SMP di Dusun Nglorok Desa Campurejo Kecamatan Boja Kendal. Kelima belas mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 88 itu melakukan kegiatannya melalui rumah belajar yang beroperasi sejak 07 Oktober 2020.

Usul mengadakan rumah belajar berawal dari masih banyaknya anak-anak yang kesulitan dengan pembelajaran dalam jaringan (daring).  Padahal anak-anak memerlukan pendampingan untuk mengerjakan tugas dari sekolah. Namun karena banyak orang tua yang bekerja, sulit untuk meminta bantuan mereka. Hal inilah yang mendorong Fajar Hadi A.M, ketua kelompok 88 menyetujui usulan tersebut.

"Adanya rumah belajar ini kita tujukan untuk membantu anak-anak dan orangtua dalam menyelesaikan tugas sekolah karena tidak semua orang tua paham dan bisa membantu tugas-tugas anaknya. Juga membantu orangtua untuk mengawasi pergaulan anak-anak mereka selama mereka bekerja karena di lingkungan sini mayoritas orang tuanya bekerja. Selain itu juga untuk mengarahkan anak-anak supaya tidak berhenti belajar meski pembelajaran dilakukan secara daring," kata Fajar saat diwawancara, Kamis (15/10).

Selain membantu mengerjakan tugas, sejumlah kegiatan juga dilakukan di rumah belajar yang dibuka mulai pukul 08.00 pagi-11.00 siang itu. Tentu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, di antaranya adalah kelas menari dan kelas prakarya.

Meski demikian, masih ada kekurangan dalam proses pendampingan. Hal ini disampaikan oleh Tazkiyatul Wavirah, salah satu mahasiswa KKN di Dusun Nglorok.

Menurutnya ia masih kesulitan mengajar anak-anak karena kelas yang beraneka ragam dalam satu ruangan.

"Kelasnya kan beda-beda. Dari kelas 2 SD sampai kelas 6 dan SMP. Nah itu dijadikan satu kelas, walaupun ada kelompok tapi ya masih kurang kondusif. Sedangkan kalau kita pisah juga sulit karena anaknya tidak terlalu banyak," kata Vera. 

Dia berharap para mahasiswa bisa menyiasati hal-hal tersebut. Salah satunya yaitu menggunakan metode belajar yang menarik  dengan media pembelajaran.


Reporter: Nur Lita Amrilzain

0 komentar:

Post a Comment