Monday, October 19, 2020

Kuliah Daring Menyulitkan Mahasiswa Jurusan Kesehatan

Wawancara dengan salah satu mahasiswi jurusan kebidanan


SEMARANG, Walisongo Publishing- Di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini pemerintah sudah menghimbau bahwa sistem pembelajaran semua jenjang pendidikan harus dilakukan secara daring atau online dimana larangan pemberlakuan proses belajar secara tatap muka. Khusus bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan jurusan kesehatan metode kuliah seperti ini dirasa cukup menyulitkan. Banyaknya praktikum yang lebih mudah dilakukan secara offline sehingga ketika sistem pembelajaran diubah menjadi online dinilai kurang efektif bagi mahasiswa itu sendiri. 

Metode pembelajaran yang sebelumnya hanya dilakukan lewat media pembelajaran kampus dinilai tidak memberi efek maksimal terhadap penyampaian materi kepada para mahasiswa. Beberapa kampus mulai terlihat melakukan upaya pengoptimalan pembelajaran dengan berbagai cara yang dilakukan. Misalnya dengan pemberlakuan sistem blok dengan membagi tiap mahasiswa menjadi beberapa blok atau kelompok belajar dan melakukan sistem tatap muka dengan bergantian dalam kurun waktu tertentu yang sudah disepakati.

Beraninya mengambil resiko dengan memberlakukan sistem pembelajaran offline dengan dalih memaksimalkan prosedur praktikum agar mahasiswa semakin paham dan maksimal dengan materi pelajarannya. Pembelajaran daring sedikit masih kurang bisa menangkap dengan maksimal karena kurangnya alat peraga yang dibutuhkan untuk mengetahui tatacara penanganan terhadap pasien.

”Daring menurut saya kurang efektif karena kita itu kan harus melatih skill yang lebih mudah dilakukan secara langsung oleh kita sedangkan jika hanya lewat materi video kurang berasa. Tapi setelah kampus saya mulai memberlakukan kuliah offline awalnya takut bertemu orang-orang dari banyak daerah. Sudah tiga minggu ini kuliah dilakukan sistem offline. Praktikum juga diubah hanya menggunakan pantom atau alat peraga karena kan berkaitan dengan cairan tubuh orang lain yang dikhawatirkan membawa zat penular penyakit. Dan sangat dijaga kebersihannya”, Ujar Lina Listia, Mahasiswa Prodi D3 Kebidanan Universitas Harapan Bangsa, Banyumas.

”Saya mengedepankan tujuan agar lulusan mahasiswa sini menjadi yang sudah kuat skillnya jadi walaupun di bawah pantauan ketat kami berupaya penuh untuk memaksimalkan sistem pembelajaran praktikum bagi calon tenaga kesehatan di masa yang kan datang.” Tambah Rini selaku dosen program studi kebidanan.



Reporter: Faiz Salsa Zerita (1701026064)


0 komentar:

Post a Comment