Sunday, October 18, 2020

Tantangan dan Solusi Pengajaran PAUD di Masa Pandemi

 

Anak-anak sedang melakukan kegiatan belajar dengan membuat sebuah kreativitas yang terbuat dari Kertas Origami pada hari Rabu (16/10/2020)


SEMARANG, Walisongo Publishing- Wabah COVID-19 membuat banyak kegiatan publik beralih dengan pusat aktivitas utamanya berada di rumah. Situasi ini merupakan realitas baru yang juga dialami dunia pendidikan utamanya terjadi pada pengajaran pendidikan anak usia dini (PAUD) Tarbiyatul Adhfal 57, yang berada di Jln.Cempaka1, Rt 01 Rw 03, kelurahan Penggaron lor ,Genuk Semarang.

Mau tidak mau, suka atau tidak, semua pihak mulai guru, orangtua, dan murid harus siap menjalani kehidupan baru (new normal) lewat pendekatan belajar menggunakan teknologi informasi dan media elektronik agar proses pengajaran dapat berlangsung dengan baik. Pada konteks yang lain, semua pihak diharapkan tetap bisa optimal menjalankan peran barunya dalam proses belajar-mengajar di masa pandemi ini.

Dengan adanya pandemi ini dari pihak sekolah mengadakan rapat yang di pimpin langsung oleh kepala sekolah bernama ibu Hj.Masrifatun dengan narasumber yang terdiri dari orang tua murid dan juga seluruh pengasuh PAUD di ruang rapat pada sabtu (10/10).

Dalam rapat tersebut membahas mengenai sistem pengajaran yang diberikan oleh guru terhadap muridnya di masa pandemi seperti ini. Dari pihak sekolah sepakat untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka namun hanya berlangsung beberapa hari saja dalam seminggu sehingga sisanya bisa melalui pembelajaran secara daring.

Hal ini di karenakan masih ada sedikit orang tua yang merasa keberatan dengan adanya tugas daring .Menimbang masih terdapat kesenjangan akses terhadap internet, kapasitas menggunakan aplikasi pembelajaran, serta kemampuan finansial di setiap wilayah.

“Tantangan ataupun hambatan dalam pembelajaran daring itu biasanya terdapat pada susahnya jaringan yang kita miliki kemudian paket data”Ucap Ivatul Amalia" pengasuh PAUD.

Menurutnya, “Kita bisa menekan tombol PAUSE untuk beberapa kegiatan, tapi kita tidak bisa melakukannya kepada pertumbuhan anak-anak kita.”

“Inilah masa kita membahagiakan semua dengan lebih memahami apa yang menjadi kebutuhan dasar anak sambil memenuhi tujuan utama PAUD, yakni soal iman dan takwa lewat penanaman karakter yang sederhana seperi sopan, santun, gairah beribadah, dan membantu orang tua. Jangan sampai semua jadi stress, karena orang tua harus memenuhi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dari Guru, sementara Guru ditagih oleh Dikbud sebagai bagian pertanggungjawaban kinerja,” ujar ibu Hj.Masrifatun"Kepala Sekolah.

Disisi lain pihak sekolah juga sudah  menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan oleh Kemendikbud untuk menyikapi situasi belajar selama pandemi Covid19 ini melalui, di antaranya, bagi mereka yang punya akses teknologi, bisa memanfaatkan beragam aplikasi belajar, Bagi yang tidak punya akses bisa melalui TVRI, sambil terus dievaluasi proses pelaksanaannya.


“Bagaimana bila internet dan TVRI tidak bisa diakses? Ada prinsip yang perlu dipegang, pertama soal kebahagiaan anak dalam belajar. Kedua, keselamatan peserta didik, orang tua, dan guru. Artinya kunjungan ke rumah bisa dilakukan asal daerah yang bersangkutan tidak dalam protokol darurat pandemi (red zone)," ucap Ivatul Amalia"

Kemudian yang terakhir dari pihak pemerintahan juga sudah memberikan sedikit bantuan berupa paket data yang bisa digunakan untuk di dalam dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran,namun tidak semua bisa menggunakan bantuan dari pemerintahan tersebut karena dari pemerintahan sendiri ada cara bagaimana agar nomor kita bisa terdaftar kedalam bantuan paket data tersebut.


Reporter: Lilik Ambarwati (1701026066)

0 komentar:

Post a Comment